Minggu, 21 November 2010

Komunikasi Efektif , Coaching dan Konflik


A.Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif berarti terciptanya suatu saling pengertian. Semua Pihak yang berkomunikasi merasa telah mengerti dan dimengerti oleh pihak lain. Prinsip yang harus diikuti untuk mencapai komunikasi yang efektif
adalah berusaha mengerti terlebih dahulu, baru kemudian dimengerti.
CARA BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIF :
1. Mendengarkan dengan empatik, yaitu dengan cara:
-mengulang isi pesan
-merefleksikan perasaan
-mengklarifikasikan isi pesan
-Bertanya untuk memiliki pemahaman yang lebih baik
2. Memberikan umpan balik yang tepat dan tulus, dengan cara:
-uraikan kepedulian dan pengamatan anda
-kemukakan data atau contoh yang spesifik
-berikan umpan balik secara aktual, tepat dan tulus
3. Lakukan proses komunikasi dua arah
4. Bentuk Komunikasi:
a.Tertulis
b.Lisan / Verbal
c. Visual
5. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang efektif dari pengirim ke penerima. Bagaimana caranya? Penyampaian memiliki dampak sbb:
aVisual & bahasa tubuh = 55 %
bVokal/ Tekanansuara = 38 % c.
Verbal / pemilihan kata = 7 %
 
B. Coaching (Pembinaan)
DEFINISI
Proses dua arah dimana Manager melalui aktivitas diskusi
langsung memberi kesempatan pada bawahan untuk membicarakan masalah-masalah prestasi kerja. Contoh:
1.Peningkatan kesalahan
2.Tenggat waktu tidak terpenuhi
3.Hanya memenuhi standar minimum
4Potensi yang belum terealisasikan
5.Kemampuan melakukan lebih baik
 
MAN FAAT:
Bagi Bawahan
a.Menolong memberi arti pembelajaran yang tengah dijalankan
b.Menolong mengimplementasikan pembelajaran lebih efektif
c.Dapat dilakukan dengan gangguan minimum pada kehidupan sehari-hari
d.Tidak tergantung pada tanggal dan tempat tertentu yang ditetapkan orang lain
e.Menolong mengembangkan dan memberi tantangan
f.Menolong mendapatkan rasa percaya yang lebih riil dan relevan dengan kebutuhan
g.Untuk meningkatkan, memelihara dan memantapkan prestasi bawahan
h.Membuat kontrol lebih bagi kerja sendiri
i.Memberi kepuasan karena melaksanakan tugas dengan sangat baik
j.Dapat membimbing ke pekerjaan yang lebih menarik
k.Dapat membimbing ke promosi jabatan
 
Bagi Atasan
1.Anak buah lebih terampil dan percaya, yang pada akhirnya memberi kesempatan yang lebih baik 2.dalam hal pendelegasian
3.Pekerjaan ulang lebih sedikit karena anak buah lebih bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan
4.Atasan dapat menghemat waktu karena anak buah telah lebih kom peten
5.Akan lebih jelas sasaran, peran serta harapan individu dan tim
6.Kesalahan menjadi kesempatan belajar
7.Atasan juga belajar
8.Atasan akan berkembang menjadi lebih percaya diri
9.Individu anggota tim memperbaiki hasil dan prestasi kerja
 
Bagi Tim
1.Menolong Tim bekerja bersama dengan lebih efektif
2.Menuntun ke arah prestasi tim yang lebih baik
3.Membangun rasa percaya diantara anggota tim
4.Meningkatkan kepuasan tim
5.Menolong mengkonsolidasikan pembelajaran
6.Menjadikan anggota tim saling melakukan coach satu sama lain.
 
Bagi Perusahaan
1.Menuntun perbaikan efisiensi dan lebih efektif bekerja
2.Keuntungan kompetitif
3.Tenaga kerja yang lebih terampil dan lebih termotivasi
4.Pengembangan keterampilan akan menuntun ke arah keinginan untuk belajar sendiri
5.Coaching lebih efektif dan lebih irit dibanding bentuk pengembangan yang lain
6.Akan meningkatkan motivasi coach dan juga anak buah
7.Akan meningkatkan komunikasi
8.Cara yang telah terbukti meningkatkan prestasi kerja
Coaching memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Itulah sebabnya kita perlu untuk lebih baik dalam
melakukan coaching
 
HAMBATAN MELAKUKAN COACHING
-Tidak mengetahui bagaimana melakukannya
-Tidak mau ambil waktu untuk melakukan coaching
-Mereka beranggapan bahwa karyawan harus meningkatkan kinerja mereka sendiri
-Mereka menolak untuk berubah
-Mereka beranggapan bahwa mereka tahu semua
 
LANGKAH-LANGKAH COACHING
Langkah-1: Identifikasi dan Definisikan Masalah Kinerja
Langkah-2: Jelaskan Dampak Masalah
Langkah-3: Analisis Penyebab Masalah
Langkah-4: Definisikan Standar Kinerja Yang Diharapkan
Langkah-5: Gali Gagasan untuk Menetapkan Solusi
Langkah-6: Diskusikan Rencana Perbaikan beserta Rencana Tindakan dan Target Tanggalnya
 
C. Konflik
Konflik merupakan suatu kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa konflik bersifat ringan dan mudah diatasi.
Akan tetapi untuk konflik yang lebih besar diperlukan strategi untuk mengatasinya agar jangan menimbulkan ketegangan atau permusuhan di dalam organisasi. Kemampuan untuk mengatasi konflik secara baik menuntut keterampilan pada tingkat pengetahuan (tahu cara mengatasinya) dan tingkat perilaku (mampu atau tidak mengatasinya).
 
CARA MENGATASI KONFLIK :
1.COMPETING = keinginan untuk memenuhi kepentingan satu pihak, tanpa mempertimbangkan  
   dampaknya pada pihak lain.
2.COLLABORATING = situasi dimana para pihak yang berkonflik ingin memenuhi secara penuh
   kepentingan para pihak tersebut.
3.AVOIDING = keinginan untuk menghindar dari konflik
4.ACCOMODATING = kesediaan salah satu pihak yang berkonflik untuk menampung kepentingan lawan
  di atas kepentingannya sendiri
5. COMPROMISING = situasi dimana masing-masing pihak yang berkonflik bersedia untuk mengorbankan
   suatu tuntutan
 
KETERAMPILAN BERNEGOSIASI DALAM KONFLIK
Keterampilan menentukan hakekat konflik
Efektivitas dalam memulai konfrontasi
Kemampuan untuk mendengarkan pandangan orang lain
Kemampuan menggunakan proses pemecahan persoalan untuk mencapai konsensus

Tidak ada komentar: